Analisis Jurnal 1 :
Kegagalan Model Pembangunan di Indonesia
Latar Belakang
Latar Belakang
ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi,
tujuan, undang-undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak
ditentukan secara mandiri. Padahal kemandirian saja tidak cukup dalam
pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan sistem yang benar,
apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis. Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis. Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi.
Perumusan Masalah
Pertumbuhan tersebut digambarkan oleh pertambahan nilai produk
domestik bruto (PDB). Dengan perekonomian yang tumbuh, maka
pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi dan dituntaskan, begitulah
logikanya.Praktisnya politik pertumbuhan
fokus pada aspek materi yakni output yang dapat dihasilkan perekonomian.
Sebaliknya, politik pertumbuhan tidak fokus pada manusia sebagai mahluk
yang harus dijamin pemenuhan kebutuhan dasarnya. Dengan kata lain
politik pertumbuhan hanya mementingkan benda yang dihasilkan bukan
manusianya.Dari
masalah penelitian tersebut muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Pertama, pembangunan yang menciptakan ketergantungan
2. Kedua, pembangunan yang bertumpu pada politik pertumbuhan
3. Ketiga, pembangunan yang berpihak pada pasar
2. Kedua, pembangunan yang bertumpu pada politik pertumbuhan
3. Ketiga, pembangunan yang berpihak pada pasar
Tujuan Penelitian
Peneliti menulis apa yang sesungguhnya menjadi penyebab kegagalan pembangunan? Apa yang membuat negeri kita yang telah memiliki kesempatan sejak diraihnya kemerdekaan tidak mampu menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki untuk menyejahterakan umat?
Analisis Jurnal 2
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang)
Latar belakang
Latar belakang
Masalah
kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama,
kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang prima. Seiring dengan meningkatnya taraf kehidupan
masyarakat, maka semakin meningkat tuntutan masyarakat akan nilai-nilai
kesehatan. Hal ini menjadikan lembaga kesehatan dituntut untuk
meningkatkan kualitas akan pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik,
tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja tetapi
memberikan kepuasan bagi konsumen. Salah satu lembaga kesehatan adalah
rumah sakit, fungsi rumah sakit dewasa ini bertambah kearah pelayanan
kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi seiring dengan berkembangnya
ilmu dan teknologi. Dalam upaya penyembuhan baik bagi konsumen yang
sakit ataupun bagi konsumen yang membutuhkan konsultasi kesehatan dan
upaya pencegahan berbagai macam penyakit serta peningkatan kesehatan.
Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, upaya
pendayagunaan fasilitas rumah sakit secara lebih baik kini menjadi salah
satu kegiatan pokok. Hal seperti ini belum pernah terjadi di masa lalu,
salah satu upaya pendayagunaan fasilitas rumah sakit.Menurut Kotler
dikutip oleh Ardian (2001:67) alasan mengapa sebuah rumah sakit sampai
harus dipasarkan karena : iklim hukum dan etika yang berubah cepat,
suplai profesional yang banyak, meningkatnya ketidakpuasan terhadap
profesionalitas dan kemajuan teknologi. Kehidupan rumah sakit dimasa
yang akan datang akan bergantung pada kemampuannya untuk memberikan
respon terhadap kebutuhan konsumen melalui pelayanan yang berkualitas.
Adanya persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat, maka peningkatan
kualitas pelayanan sebuah rumah sakit sangat penting
diperhatikan.Persaingan terjadi bukan saja dari sisi teknologi peralatan
tetapi persaingan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit dicerminkan
sebagai jasa pelayanan kesehatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sebagai pemakai jasa pelayanan rumah sakit. Pelayanan yang
diberikan tersebut dipadukan dengan sumber dayayang dimiliki oleh rumah
sakit yangdimulai dengan pelayanan calon pasien(pra penyembuhan), selama
perawatan(proses) dan ketika pasien meninggalkan rumah sakit (paska
penyembuhan)(Ardian, 2001:68)
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat kepuasan konsumenterhadap pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama?
Tujuan Penelitian
Untuk menguji analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa kesehatan
Analisis Jurnal 3
Analisis Jurnal 3
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok
Latar belakang
Latar belakang
Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari
meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa
yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang
meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang
ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan
ritel di kota-kota besar di Indonesia. Ketatnya persaingan membuat
pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Perkembangan
teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah
akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen
menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya
ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. (Kartajaya,
1994:34). Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan
kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para
pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Depok, bisa
dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya Hypermart, Giant, Carrefour
dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.
Perumusan Masalah
Bagaimana cara pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen ?
Tujuan
Tujuan
· Untuk mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
· Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentukkepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
Tema : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN/KONSUMEN
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang :
ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi,
tujuan, undang-undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak
ditentukan secara mandiri. Padahal kemandirian saja tidak cukup dalam
pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan sistem yang benar,
apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis. Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk membuat suatu usaha. Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Sehingga sebagai produsen harus melakukan inovasi inovasi baru agar para konsumen merasa puas dengan produk yg mereka beli.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis. Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk membuat suatu usaha. Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Sehingga sebagai produsen harus melakukan inovasi inovasi baru agar para konsumen merasa puas dengan produk yg mereka beli.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
- Bagaimana cara menanggulangi kelemahan dan solusi efektif pada kegagalan Model Pembangunan di Indonesia?
- Bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia?
- Bagaimana menciptakan keunggulan produk sehingga dapat mempengaruhi konsumen?
Tujuan Masalah
Penulisan
ini
bertujuan menganalisis pengaruh kegagalan model pembangunan ekonomi di
Indonesia, ketergantungan Indonesia terhadap negara asing,bersaing dalam
meningkatkan keunggulan suatu produk agar memperoleh kepuasan pelanggan/konsumen.
Daftar Pustaka