Minggu, 21 Oktober 2012

Analisis beberapa jurnal mengenai Pembangunan ekonomi di Indonesia,Kepuasan Konsumen dan membuat jurnal sendiri (revisi)

Analisis Jurnal 1 :
Kegagalan Model Pembangunan di Indonesia

Latar Belakang
ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi, tujuan, undang-undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak ditentukan secara mandiri. Padahal kemandirian saja tidak cukup dalam pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan sistem yang benar, apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis.  Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. 
 
Perumusan Masalah
 Pertumbuhan tersebut digambarkan oleh pertambahan nilai produk domestik bruto (PDB). Dengan perekonomian yang tumbuh, maka pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi dan dituntaskan, begitulah logikanya.Praktisnya politik pertumbuhan fokus pada aspek materi yakni output yang dapat dihasilkan perekonomian. Sebaliknya, politik pertumbuhan tidak fokus pada manusia sebagai mahluk yang harus dijamin pemenuhan kebutuhan dasarnya. Dengan kata lain politik pertumbuhan hanya mementingkan benda yang dihasilkan bukan manusianya.Dari masalah penelitian tersebut muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Pertama, pembangunan yang menciptakan ketergantungan
2. Kedua, pembangunan yang bertumpu pada politik pertumbuhan
3. Ketiga, pembangunan yang berpihak pada pasar 

Tujuan Penelitian
Peneliti menulis apa yang sesungguhnya menjadi penyebab kegagalan pembangunan? Apa yang membuat negeri kita yang telah memiliki kesempatan sejak diraihnya kemerdekaan tidak mampu menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki untuk menyejahterakan umat?
 
 
Analisis Jurnal 2
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang)
Latar belakang
Masalah kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama, kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. Seiring dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat, maka semakin meningkat tuntutan masyarakat akan nilai-nilai kesehatan. Hal ini menjadikan lembaga kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas akan pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja tetapi memberikan kepuasan bagi konsumen. Salah satu lembaga kesehatan adalah rumah sakit, fungsi rumah sakit dewasa ini bertambah kearah pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi. Dalam upaya penyembuhan baik bagi konsumen yang sakit ataupun bagi konsumen yang membutuhkan konsultasi kesehatan dan upaya pencegahan berbagai macam penyakit serta peningkatan kesehatan. Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, upaya pendayagunaan fasilitas rumah sakit secara lebih baik kini menjadi salah satu kegiatan pokok. Hal seperti ini belum pernah terjadi di masa lalu, salah satu upaya pendayagunaan fasilitas rumah sakit.Menurut Kotler dikutip oleh Ardian (2001:67) alasan mengapa sebuah rumah sakit sampai harus dipasarkan karena : iklim hukum dan etika yang berubah cepat, suplai profesional yang banyak, meningkatnya ketidakpuasan terhadap profesionalitas dan kemajuan teknologi. Kehidupan rumah sakit dimasa yang akan datang akan bergantung pada kemampuannya untuk memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen melalui pelayanan yang berkualitas. Adanya persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat, maka peningkatan kualitas pelayanan sebuah rumah sakit sangat penting diperhatikan.Persaingan terjadi bukan saja dari sisi teknologi peralatan tetapi persaingan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit dicerminkan sebagai jasa pelayanan kesehatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pemakai jasa pelayanan rumah sakit. Pelayanan yang diberikan tersebut dipadukan dengan sumber dayayang dimiliki oleh rumah sakit yangdimulai dengan pelayanan calon pasien(pra penyembuhan), selama perawatan(proses) dan ketika pasien meninggalkan rumah sakit (paska penyembuhan)(Ardian, 2001:68)

Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat kepuasan konsumenterhadap pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama?  
 
Tujuan Penelitian
Untuk menguji analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa kesehatan

Analisis Jurnal 3
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok 

Latar belakang
Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. (Kartajaya, 1994:34). Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.
 
Perumusan Masalah
Bagaimana cara pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen ?

Tujuan
· Untuk mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok. 
· Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentukkepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
Tema : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN/KONSUMEN
 
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar  Belakang :
ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi, tujuan, undang-undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak ditentukan secara mandiri. Padahal kemandirian saja tidak cukup dalam pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan sistem yang benar, apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis.  Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk membuat suatu usaha. Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Sehingga sebagai produsen harus melakukan inovasi inovasi baru agar para konsumen merasa puas dengan produk yg mereka beli. 
 
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara menanggulangi kelemahan dan solusi efektif pada kegagalan Model Pembangunan di Indonesia?
  2. Bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia? 
  3. Bagaimana menciptakan keunggulan produk sehingga dapat mempengaruhi konsumen?
 Tujuan Masalah
 Penulisan ini bertujuan menganalisis pengaruh kegagalan model pembangunan ekonomi di Indonesia, ketergantungan Indonesia terhadap negara asing,bersaing dalam meningkatkan keunggulan suatu produk agar memperoleh kepuasan pelanggan/konsumen.

Daftar Pustaka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar